Ridwan Kamil bingung Pagarsih masih dilanda banjir
Baca Juga
Tribun-Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku bingung dengan banjir parah yang terjadi di wilayah Pagarsih, Senin (24/5) kemarin. Padahal penanggulangan banjir di kawasan padat penduduk tersebut terus dilakukan salah satunya dengan pelebaran gorong-gorong.
Banjir di kawasan Pagarsih sendiri menjadi yang terparah selain Pasteur. Bahkan banjir di kawasan tersebut sampai-sampai menyeret mobil dan motor roda tiga.
"Banjir di Pagarsih saya enggak ngerti karena sudah diperlebar gorong-gorongnya dua kali dua meter, itu pun dipasang dua. Setelah diperbaiki ternyata masih begitu juga," kata pria yang akrab disapa, Emil pada wartawan di rumah dinasnya, Pendopo Kota Bandung, Selasa (25/10).
Emil menyebut, kawasan Pagarsih menjadi salah satu daerah prioritas penanganan banjir di Kota Bandung. Gorong-gorong di kawasan itu sempat diperbaiki dua tahun silam. Namun rupanya upaya yang dilakukan masih belum membuahkan hasil.
"Saya bingung juga apakah air dari utara melebihi kapasitas karena secara hitungan kita sudah diperbaiki," katanya.
Dia melanjutkan, sebagai antisipasi adanya banjir lagi, upaya pembongkaran akan dilakukan yang berdiri di atas saluran air. "Pagarsih itu Rp 3 miliar proyeknya. Kita cari upaya lagi termasuk rencana membongkar bangunan di jalur air. Termasuk Jalan masuk Hotel Topas di Pasteur," ujarnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengatakan salah satu kendala dalam penanganan banjir din Pagarsih yakni sisi lebar sungai sudah tidak mencukupi lagi.
"Memang bisa kita lihat kanan kiri Pagarsih sebelah selatan ke arah hulu setelah jembatan menyempit. Di sana banyak jembatan jembatan jalan masuk ke persil persil menghalangi juga sungainya menyebabkan air naik ke jalan. Penyebab awal banjir di Pagarsih seperti itu," ungkapnya.
EmoticonEmoticon